Pemeriksaan kesehatan tiap tahun sangat penting dilakukan untuk
mengevaluasi kesehatan hewan peliharaan sebelum jatuh sakit atau sebelum
kita memutuskan untuk memelihara hewan.Termasuk memberikan imunisasi
pada hewan peliharaan agar terhindar dari berbagai macam penyakit
merupakan cara terbaik untuk mencegah terserangnya penyakit.Vaksinasi
merupakan perlindungan yang tidak mahal jika dibandingkan dengan
perawatan. Vaksinasi bergantung pada daerah, usia, gaya hidup, dan
kondisi kesehatan hewan tersebut.
Pemeriksaan kesehatan secara
menyeluruh dan observasi terhadap peliharaan, sangat dibutuhkan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, maka tes diagnosis seperti tes darah,
sinar X dan ECG dapat dilakukan juga. Anjing dan kucing sebaiknya
diperiksa oleh dokter hewan setahun sekali, atau setiap enam bulan
sekali bila hewan peliharaan sudah lanjut usia. Apabila memutuskan akan
memelihara binatang di lingkungan rumah maka jangan lupa periksakan
terlebih dahulu kondisi kesehatannya ke dokter hewan atau klinik
kesehatan hewan dan mintalah buku catatan dari dokter untuk menuliskan
riwayat kesehatan hewan peliharaan kita serta jangan lupa lakukan
vaksinasi 1 tahun sekali.
9 PENYAKIT MENULAR YANG DISEBABKAN OLEH HEWAN :
1. Hepatitis
Di
seluruh dunia diperkirakan 2 milyar manusia telah terinfeksi penyakit
hepatitis. Dua juta orang meninggal tiap tahunnya atau tiap menitnya ada
4 orang meninggal akibat kasus penyakit tersebut. Kecepatan penularan
penyakit hepatitis 4 kali lebih cepat dari penyakit HIV. Penularan
penularan penyakit hepatitis ini melalui aliran darah, plasenta bayi
bagi ibu yang mengandung serta cairan tubuh seperti sperma, vagina, dan
air liur.
Orang yang terkena hepatitis, hatinya akan rusak.
Perutnya tampak membesar, muntah, diare dan kulit berwarna kekuningan.
Fungsi hati yang menyaring racun telah hancur oleh virus ini, akibatnya
kematian mengancam penderita hepatitis.
Satwa primata (bangsa
kera dan monyet) dapat menularkan penyakit hepatitis melalui gigitan
atau cakaran. Hati-hati memelihara primata, karena barangkali primata
itu terinveksi hepatitis dan sekali dia menggigit maka anda berisiko
tertular hepatitis.
2. Tuberculosa (TBC)
TBC adalah penyakit
yang menyebabkan kematian terbesar kedua di Indonesia. Gejala yang
ditimbulkan antara lain gangguan pernafasan seperti sesak nafas, batuk
sampai berdarah, badan tampak kurus kering dan lemah. Penularan penyakit
ini sangat cepat karena ditularkan melalui saluran pernafasan.
Selain
manusia satwapun dapat terinfeksi dan menularkan penyakit TBC melalui
kotorannya. Jika kotoran satwa yang terinveksi itu terhirup oleh manusia
maka membuka peluang manusia akan terinveksi juga penyakit TBC.
Penyakit Tuberculosis bersifat menahun atau berjalan kronis, sehingga
gejala klinisnya baru muncul jika sudah parah.
Satwa yang punya potensi besar menularkan penyakit TBC ke manusia adalah primata, misalnya orangutan, owa dan siamang.
3. Rabies
Penyakit
mematikan yang disebabkan oleh virus ini dikenal juga sebagai penyakit
anjing gila. Penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat ini dapat
ditularkan ke manusia lewat gigitan satwa. Kasus gigitan hewan penyebar
rabies adalah anjing (90%), kucing (3%), kera (3%) dan satwa lain (1%).
Gejala
yang ditimbulkan bila terinfeksi rabies pertama-tama adalah tingkah
laku yang abnormal dan sangat sensitif (mudah marah), kelumpuhan, mulut
berbuih dan kekejangan pada anggota gerak. Penderita akan mati karena
kesulitan untuk bernafas dan menelan dalam kurun waktu 2-10 hari.
Anjing atau Kucing yang kita pelihara bisa juga tertular Rabies apabila dibiarkan berkeliaran diluar rumah tanpa pengawasan.
4. Cacing
Cacingan
sering dianggap penyakit yang ringan, padahal penyebab kematian
terbesar satwa dipelihara oleh manusia dalam kondisi buruk adalah
penyakit ini. Stress dapat meningkatkan jumlah infeksi cacing dalam
tubuh. Dengan ukuran yang sangat kecilyaitu 0,01-0,1 mm, sangat memudah
bagi parasit menular ke semua satwa termasuk manusia.
Diare,
badan kurus, kekurangan cairan (dehidrasi), anemia serta badan lemas
merupakan gejala awal yang ditimbulkan oleh adanya infeksi cacing.
Kejang-kejang pada seluruh anggota gerak, perut membesar dan keras
akibat adanya timbunan gas (kembung) merupakan tanda bahwa racun telah
menyebar ke seluruh tubuh. Bila tidak segera diobati maka kematian akan
menjemput penderitanya.
Hampir semua satwa yang berpotensi
menularkan penyakit cacingan, misalnya primata, musang, anjing, kucing,
burung nuri, kakatua, dan lain-lain.
5. Toxoplasmosis
Hampir
semua hewan berdarah panas dapat terinfeksi toxoplasma. Hewan yang
sering berada disekitar manusia & kucing seperti sapi, kuda, tikus,
domba, anjing, ayam, burung, babi dll juga dapat terinfeksi toxoplasma.
Satwa liar seperti musang, harimau, anjing hutan, dll juga dapat
terinfeksi toxoplasma.
a. Penularannya : Kucing yang terinfeksi
toxoplasma hanya menyebarkan ookista dalam jangka waktu tertentu, yaitu
sekitar 10 hari sejak terinfeksi. Setelah 10 hari jumlah ookista yang
disebarkan biasanya sangat sedikit dan mempunyai resiko penularan yang
sangat kecil. Penyebaran ookista ini biasanya terjadi pada kucing muda.
Penyebaran ookista biasanya tidak terjadi pada kucing dewasa karena
sistem kekebalan tubuh mereka lebih baik dan relatif dapat mengendalikan
sendiri infeksi toxoplasma tersebut.
Manusia atau hewan dapat
tertular bila menelan kista atau ookista toxoplasma. Kista atau ookista
ini bersifat seperti telur. Telur yang tertelan tersebut akan menetas
dan berkembang di dalam tubuh hewan atau manusia. Kista tersebut dapat
hidup dalam otot (daging) manusia dan berbagai hewan lainnya. Penularan
juga dapat terjadi bila hewan atau manusia tersebut memakan daging
mentah atau daging setengah matang yang mengandung kista toxoplasma.
Kista toxoplasma juga dapat hidup di tanah dalam jangka waktu tertentu.
Dari tanah ini toxoplasma dapat menyebar melalui hewan, tumbuh-tumbuhan
atau sayuran yang kontak dengan kista tersebut.
b. Akibat toxoplasma pada manusia
Pada
pria, infeksi akut toxoplasma dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar
getah bening. Bila berlangsung terus menerus dapat menyebabkan
kemandulan. Toxoplasma dan menginfeksi dan menyebabkan peradangan pada
saluran sperma. Radang yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya
penyempitan bahkan tertutupnya saluran sperma. Akibatnya pria tersebut
menjadi mandul, karena sperma yang diproduksi tidak dapat dialirkan
untuk membuahi sel telur.
Seperti pada pria, infeksi toxoplasma
yang berlangsung terus menerus dapat menginfeksi saluran telur wanita.
Bila saluran ini menyempit atau tertutup, sel telur yang telah
dihasilkan oleh indung telur (ovarium) tidak dapat sampai ke rahim untuk
dibuahi oleh sperma.
Yang paling berbahaya adalah akibat
toxoplasma terhadap Janin/fetus. Kista toxoplasma bisa berada di otak
janin menyebabkan cacat dan berbagai macam gangguan syaraf seperti
gangguan syaraf mata (buta, dll). Akibat lainnya adalah janin dengan
ukuran kepala yang besar dan berisi cairan (hidrocephalus).
6. Psitacosis
Walaupun
belum ada laporan tentang kasus penyakit Psittacosis yang diderita oleh
manusia tetapi penyakit yang disebarkan oleh burung paruh bengkok (nuri
dan kakatua) ini dapat menyebabkan gangguan pernafasan. Penularannya
bisa lewat kotoran burung yang kemudian terhirup oleh manusia.
Gejala
klinik yang ditimbulkan antara lain adalah gangguan pernafasan mulai
dari sesak nafas sampai peradangan pada saluran pernafasan, diare,
tremor serta kelemahan pada anggota gerak. Kondisi akan semakin parah
bila penderita dalam kondisi stress dan makanan yang kekurangan gizi.
7. Salmonellosis
Bakteri
Salmonella masuk ke tubuh penderita melalui makanan atau minuman yang
tercemar bakteri ini. Akibat yang ditimbulkan bila terinfeksi bakteri
Salmonella adalah peradangan pada saluran pencernaan sampai rusaknya
dinding usus. Akibatnya penderita akan mengalami diare, sari makanan
yang masuk dalam tubuh tidak dapat terserap dengan baik sehingga
penderita akan tampak lemah dan kurus. Racun yang dihasilkan oleh
bakteri Salmonella menyebabkan kerusakan otak, organ reproduksi wanita
bahkan yang sedang hamilpun dapat mengalami keguguran.
Satwa yang bisa menularkan penyakit salmonella ini antara lain primata, iguana, ular, dan burung.
8. Leptospirosis
Penyakit
yang disebabkan oleh sejenis kuman ini menyerang semua jenis satwa
termasuk manusia. Organ tubuh yang paling disukai oleh kuman ini tumbuh
subur adalah ginjal dan organ reproduksi. Penularan penyakit berawal
dari adanya luka yang terbuka dan terkontaminasi dengan air kencing atau
cairan dari organ reproduksi. Bakan makanan atau minuman yang
tercemarpun dapat menyebakan infeksi masuk dalam tubuh.
Gejala
yang mudah diamati bila terinfeksi penyakit ini adalah air kencing
berubah menjadi merah karena ginjal penderita mengalami perdarahan.
Selain itu kepala akan mengalami sakit yang luar biasa, depresi, badan
lemah bahkan wanita hamil juga akan mengalami keguguran. Sampai saat ini
belum ada vaksin Leptospira untuk manusia, yang tersedia hanya untuk
satwa. Satwa yang bisa menularkan penyakit mengerikan ini adalah anjing,
kucing, harimau, tikus, musang, jelarang dan tupai.
9. Herpes
Adanya
pelepuhan kulit di seluruh tubuh merupakan gejala awal yang ditimbulkan
bila terinfeksi virus herpes. Virus ini bisa berakibat kematian bagi
bangsa primata. Manusia dapat tertular dari gigitan atau cakaran satwa
yang mengandung virus tersebut. Penderita penyakit ini akan mengalami
dehidrasi akibat pelepuhan kulit dan akhirnya kematian akan
menjemputnya. Hati-hati jika memelihara primata seperti monyet, lutung,
owa, siamang, orangutan, dan lain-lain. Bisa jadi primata yang anda
pelihara itu ternyata menderita herpes!.
Semua penyakit ini dapat dicegah apabila :
1. Rajin memeriksakan kondisi hewan peliharaan kita ke dokter hewan.
2. Apabila sakit, beri vitamin/obat sesuai anjuran dokter.
3. Lakukan Vaksinasi 1 tahun sekali.
4.
Cuci Tangan & Bersihkan Kuku dengan sabun setelah memegang atau
menggendong binatang peliharaan, atau jika hewan dalam kondisi sakit
gunakan sarung tangan plastik untuk melakukan pemeliharaan/pemberian
makan dan obat.
5. Ganti Pakaian yang kita kenakan, setelah kita memegang, menggendong atau memandikan binatang peliharaan.
6. Kebersihan kandang, tempat makan & minum harus diperhatikan pula.
7. Gantilah Air untuk minum binatang peliharaan kita sesering mungkin.
good
BalasHapus